Thorax PA (Postero-Anterior)
PP
: Pasien Erect PA dengan TH menempel pada kaset/stand Chest.
PO : Tempatkan MSP Tubuh ditengah kaset, dagu diletakkan pada tepi atas kaset (posisi mendongak).Letakkan kedua Punggung tangan diatas crista illiaka dan rotasikan elbow ke anterior hingga shoulder menyentuh kaset dan scapula tertarik ke arah lateral.(agar scapula tidak superposisi dgn Paru). Upayakan agar Objek simetris terhadap kaset,Upayakan agar Pasien full inspirasi (agar gambaran Paru bisa lebih kontras).
CR
: Selevel Axilla
FFD : 100-150 cm
FFD : 100-150 cm
Kriteria :
Tampak
Gambaran Trachea,Lungs,arcus aorta dan jantung
Scapula
tidak menutupi gambaran paru
Kedua
sinus costoprenikus tidak terpotong
Kedua
paru simetris dilihat dari jarak costal margin ke collumna vertebra dan jarak acromioclavicular joint simetris
FE
: disesuaikan dengan tebal Objek
Thorax AP
Pada pemotretan AP arah sinar Antero Posterior.
Tahap pemotretan thorax AP sama dengan PA kecuali pada Posisi Pasien (PP : Supine/erect AP/semi erect AP).
Posisi AP hanya dilakukan jika pasien tidak memungkinkan untuk PA.
Pada pemotretan AP arah sinar Antero Posterior.
Tahap pemotretan thorax AP sama dengan PA kecuali pada Posisi Pasien (PP : Supine/erect AP/semi erect AP).
Posisi AP hanya dilakukan jika pasien tidak memungkinkan untuk PA.
Kriteria Foto Thorax yang baik
- Tampak seluruh lapangan paru
- Batas atas Apex paru tidak terpotong
- Batas bawah kedua sinus prenico costalis tidak
terpotong
- Kedua Sterno Clavicular Joint tampak simetris
kanan dan kiri
- Lapangan Paru (Pulmo) terbebas dari gambaran
Os.Scapula
- Full Inspirasi ditandai
dengan terlihatnya costa 9-10 posterior
- FE cukup ditandai dengan terlihatnya CV 1-4
samar-samar
- TampakCarina (percabangan Bronkus) setinggi CV
Thoracal 3 atau 4
- Tampak gambaran Vaskularisasi Paru (Aorta)
- Tampak gambaran Jantung dan diafragma kanan
lebih tinggi dibandingkan diafragma kiri.
Thorax Lateral
1.TH.Lat Kiri u/memperlihatkan gbran jantung dan paru2
kiri
2.TH.Lat Kanan u/ memperlihatkan paru2 kanan
3.Ukuran kaset :
-35x43 cm (14x17 inci)
-35x35 cm (14x14 inci)
-24x30 cm (10x12 inci) u/anak-anak
PP : Pasien Erect True Lateral, bagian yang akan
diperiksa menepel kaset (biasanya Lat.Kiri). Batas atas 3-5 cm diatas bahu.
PO : Tempatkan MSP pasien sejajar dengan garis
tengah kaset. Upayakan pasien bernapas dan ekspirasi penuh untuk memaksimalkan
area paru-paru.
CR : Tegak Lurus Film
CP : 5 cm kearah anterior menuju mid axillary line
pada Vertebra Thoracal VII.
Kriteria :
Apex Paru harus terlihat
Bag.superior
costae saling superposisi
Sternum dalam posisi True Lat.
Angulus costoprenicus tidak boleh terpotong.
Thorax
Dekubitus Lateral
Teknik
Pemeriksaan
PP
: Pasien tidur miring diatas meja pemeriksaan, dengan bantal keras di area
thorax sebagai pengganjal.
PO
: sisi yang diduga terdapat cairan dekat dengan kaset. LLD untuk sisi kiri dan
RLD utk sisi kanan. Posisi kaset Crosstable
CP
: Pada pertengahan thorax. Upayakan sisi yang diganjal gambarnya tidak
terpotong.
CR
: Horizontal Tegak Lurus Bidang Film
FFD : 100-120 cm
Lordotic
Untuk
memperlihatkan Apex paru :
- PP
: Pasien Erect AP. Berikan jarak antara pasien dengan stand kaset kira2 30 cm.
Instruksikan agar Pasien bersandar dengan bahu menempel pada kaset.
-PO
: atur jarak 2 inchi dari batas atas kaset
ke bahu saat posisi lordotik.
-CP
: pada pertengahan Sternum
-CR
: Horizontal Tegak Lurus
-FFD : 180 cm (agar tak terjadi magnifikasi Jantung dan
paru-paru)
Kriteria gbr
:
-Clavicula
terlihat diatas Apex paru
-Bagian
distal Clavicula terlihat pada sternum simetris terhadap CV Cervicalis
-Clavicula
tampak horizontal dengan bagian akhir medialnya overlap dengan costa ke 1 atau
ke 2
-Costa
mengalami distorsi dengan bagian anterior
dan posteriorny a saling superposisi.
0 komentar:
Posting Komentar